div.TabView div.Tabs { height: 24px; overflow: hidden; } div.TabView div.Tabs a { float: left; display: block; width: 90px; /* 70px */ text-align: center; height: 24px; /* 2opx */ padding-top: 3px; vertical-align: middle; border: 1px solid #000; /* blue */ border-bottom-width: 0; text-decoration: none; font-family: "Times New Roman", Serif; /* white */ font-weight: 900; color: #000; /* white */ } div.TabView div.Tabs a:hover, div.TabView div.Tabs a.Active { background-color: #FF9900; /* blue */ } div.TabView div.Pages { clear: both; border: 1px solid #6E6E6E; /* blue */ overflow: hidden; background-color: #FF9900; /* blue */ } div.TabView div.Pages div.Page { height: 100%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 3px 5px; }

Selamat Datang di Blogsite Indra Nugraha

SELAMAT DATANG DI BLOGSITE INDRA NUGRAHA

menu

Tab 1.1
Tab 1.2
Tab 1.3
Tab 2.1
Tab 2.2
Tab 2.3
Tab 3.1
Tab 3.2
Tab 3.3

Selasa, 19 April 2011

5 Keping, 3 Hari, 1 Tekad

Mengenang sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan;
Workshop pers kampus yang diselenggarakan oleh Sejuk (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman)
Wisma Hijau, Cimanggis, Depok pada 25-27 Maret 2011

1
Pada sebuah meja, diskusi-diskusi ringan terjalin mesra. Begitu akrab. Seolah telah lama saling mengenal. Pembicaraan-pembicaraan itu berlangsung hampi disela waktu jeda. Batak, china, betawi, sunda. Islam, katolik, Protestan bahkan Ahmadiyah yang selama ini mendapatkan perlakuan tak adil dari kebanyakan orang. Seolah tak ada sekat. Kami semua tertawa bersama. Perbedaan warna-warna tersebut pada akhirnya membentuk suatu kepaduan yang utuh dan indah; pelangi.

2
Pada sesi simulasi redaksi itu, aku bersama seorang kawan yang beragama Katolik mendatangi sebuah komplek kesusteran. Kami diharuskan untuk meliput mengenai keberagaman etnis. Di komplek kesusteran tersebut tinggal sekitar lima belas biarawati yang semuanya berasal dari daerah dan suku yang berbeda. Ada yang dari Batak, Flores, Timor Leste, Jawa …
Bagian inilah yang sebenarnya paling menarik. Merasakan betul bahwa kerukunan dalam keberagamaan itu indah. Bagaimana tidak, suster Theodeta memperlihatkan sebuah situasi yang mukltikultur namun tetap rukun. Sebuah keadaan yang  sebenarnya dangat diidamkan terjadi di Negara ini.
Hal paling menarik lainnya adalah gambaran sebuah situasi yang mengagumkan. Tetangga sebelah komplek suster itu, adalah seorang Muslim yang sangat taat. Suster Theodeta memanggilnya “Pak Haji”. Sebelah rumahnya lagi, seorang Katolik. Tetapi mereka hidup berdampingan dalam suasana damai.
Toleransi dalam beragama mereka perlihatkan dalam perayaan hari raya, Bertukar parsel saat peringatan hari raya, saling berkunjung, bersalaman.
“Kalau Natal, pak Haji kirim kita parsel. Begitu pula kalau Idul Fitri, kita dating ke rumahnya sambil membawakan kue-kue dan bersalaman …”
3.
Seorang kawan yang berbeda agama justru mengingatkanku untuk segera melaksanakan shalat. Ya, sikap seperti inilah yang telah membukakan pikiranku bahwa toleransi beragama itu harus dijalankan. Pada akhirnya toleransi memberikan warna yang indah dalam kehidupan manusia. Aku percaya hal itu.
4
Pada malam terakhir itu, jarum jam menunjuk angka dua. Diskusi-diskusi semakin sering terjadi. Kali ini tak hanya antara peserta saja. Tapi panitia juga. Ada pak Alex, mas Awi, mas Saidiman, dan beberapa lainnya. Suasana terjalin begitu hangat. Lagi-lagi diskusi kali ini multikultur. Seperti yang sudah diduga sebelumnya; percakapan-percakapan yang terjalin begitu hangat. Aku menyukai hal itu.
5
Tiga hari memang terasa sangat singkat. Namun banyak hal yang bisa dipelajari dari serangkaian acara Workshop ini. Bahwa keberagaman itu indah. Tak ada yang harus diperdebatkan lagi mengenai perbedaan. Terimalah dan berdamai dengan segala macam perbadaan.
Perjuangan untuk memberikan pendidikan kepada banyak orang, betapa pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman harus tetap berjalan. Menuju Indonesia yang damai tanpa ada tindakan kekerasan bagi kelompok mana pun. Dengan alasan apa pun. Semoga …***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar